18 July 2008

Meski Cacat, Pantang Jadi Pengemis

Di Purworejo, keadaan dua kakak beradik Bejo dan Jumali sungguh mengenaskan. Mereka tinggal di sebuah gubuk berukuran 5 x 5 meter yang beberapa waktu lalu hampir saja roboh jika tak segera diperbaiki oleh warga sekitar. Gubuk berlantai tanah merah itu hanya dilengkapi dengan dua buah dipan lusuh, 3 kursi tua dan sebuah cermin yang sudah setengah retak pula.

Bejo, 45 tahun, dan sang adik Jumali, 37 tahun, memang tampak lebih muda dari usianya. Namun keadaan keduanya sungguh memprihatinkan: sepanjang hari hidup di atas kursi roda.
Keduanya mengalami lumpuh layu sejak berusia belasan tahun tanpa sebab musabab yang jelas. Jumali, bahkan baru beberapa tahun belakangan bisa duduk sempurna.

Ada yang menarik dari dua kakak beradik ini. "Kami pantang menjadi pengemis," tegas Bejo dan Jumali, meskipun sudah banyak teman mereka yang juga penyandang cacat tubuh membujuk mereka agar bergabung menjadi pengemis di pinggiran jalan Purworejo bahkan hingga ke Yogyakarta dan Surakarta.

Mereka berdua tampak cukup puas dengan profesi mereka sekarang sebagai pengrajin besek, yang setangkepnya hanya dijual seharga Rp250 rupiah. Padahal, dalam sehari mereka hanya mampu membuat 25 tangkep.


Pic’s & Teks: sofwan {kalipaksi}
http://kalipaksi.multiply.com



No comments: